Pada umumnya kompresor AC terdiri dari dua bagian utama yaitu STATOR dan ROTOR, Bagian STATOR adalah bagian yang diam(tidak berputar) yang terdiri dari sejumlah lillitan/gulungan kawat tembaga yang membentuk kumparan. Pada kumparan Stator terdapat dua lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder. Perbedaan lilitan primer dan lilitan sekunder adalah: pada lilitan primer ini memiliki diameter kawat yang lebih besar dan jumlah lilitannya sedikit, selanjutnya di sebut sebagai R (running), sedangkan lilitan sekunder memiliki diameter kawat lebih kecil dengan jumlah lilitan yang banyak, dan disebut sebagai S (starting), dan terminal penghubung di sebut sebagai C (common). di antara kedua lilitan itu manakah yang paling besar tahanannya..?tentunya lilitan sekunder karena yang mempunyai lilitan lebih banyak, tahanannya akan bernilai besar.
Bagian ROTOR adalah bagian yang bergerak / berputar yang terdiri dari kumpulan plat logam yang membentuk slinder dan di bagian tengahnya terdapat AS untuk menggerakan komponen kompresor.
Pada unit kompresor biasanya terdapat 3 buah terminal yaitu:
1. Starting
2. Common
3. Running
Untuk mengetahui letak ketiganya sangat mudah karena pada tutup terminal kompresor biasanya tertulis kode SCR, tetapi tidak semuanya unit kompresor di beri kode SCR ada juga yang belum di kasih kode *operator nya lupa kasih kode* dan di tabung kompresor di label WARNING kira-kira begini bunyinya "Pastikan dengan benar letak terminal SCR sebelum memasang kompresor", karena bila salah dalam memasang socket pada terminal SCR mengakibatkan putaran motor kompresor menjadi terbalik dan dapat membuat kompresor macet/rusak *walahhh kompresor baru matii gara2 hal kecil doankk*
Jika pada penutup kompresor tidak terdapat kode Terminal SCR terpaksa ente harus mencarinya sendiri, Naah ini ada Sedikit tips ringan dari ane untuk mencari letak Terminal SCR pada kompresor mudah-mudahan bisa membantu nihh.
1. Siapkan alat ukur Multi tester atau tang ampere (beserta pin pengukurnya)
2. Atur skala tang ampere atau multi tester pada skala x 10 Ω.
3. Buat sketsa segitiga, anggap saja Terminal SCR adalah titik X,Y,Z, ini dilakukan karena kita belum tahu pasti titik S,C,R secara pasti 4. Ukur tahanan atau resistansi antara terminal X,Y dan Z., Ukurlah resistansi antara (X-Y),(X-Z) dan (Y-Z), kemudian catat nilai resistansinya misalnya Nilai nya X-Y 50Ω, X-Z 10Ω, Y-Z 60Ω hasil tahanan terbesar adalah kombinasi lilitan primer dan lilitan sekunder, dan Tahanan terkecil merupakan kombinasi lilitan primer dan terminal penghubung. - Garis Y-Z adalah tahanan terbesar, dan dapat dipastikan titik X adalah terminal penghubung yaitu C(Common) - Garis X-Z adalah tahanan terkecil, dan dapat dipastikan titik Y adalah terminal sekunder yaitu S(Starting) dan titik Z terminal utama yaitu R (running) Titik X = terminal C (common), Y = terminal S (starting) dan Z = terminal R (running) Terminal SCR pada kompresor sudah ditemukan sekarang tinggal menyambung socket yang terhubung ke Aliran listrik guna menghidupkan Compressor AC dan memastikan unit compressor AC yang baru di beli dalam kondisi bagus sebelum terpasang pada kondensor AC karena bila sudah terpasang/di las pada kondensor dan ternyata kompresor baru itu kondisinya tidak bagus maka kita tidak dapat menukarnya kembali ke toko. "kompresor yang sudah di las tidak dapat di tukar dengan yang baru" Sumber :Titian Indah Tehnik